BrickZone

Sabtu, 30 Oktober 2021

Nama Tim : BrickZone
Anggota : Ika Zuliana, M Rifqy, Ade Yogi, Dendy, Naufal Pandu

Berawal dari rasa empati terhadap permasalahan lingkungan setiap tahunnya masalah akan pencemaran limbah sampah terus bertambah, terlebih adanya limbah styrofoam yang memang pada dasarnya sulit untuk diuraikan. Peningkatan jumlah sampah ini mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan, sehingga sampah menjadi masalah besar yang harus cepat diselesaikan. Hal ini yang memicu Brickzone oleh temanteman dari Mahasiswa PENS. Tim ini terdiri dari 4 orang, dari jurusan Mekatronika, Sistem Pembangkit Energi serta Teknik Telekomunikasi.

Dari permasalahan yang ada disini rekan-rekan dari tim Brickzone juge memiliki gambaran peluang yakni dengan berkaca dari permasalahan pertumbuhan industri yang juga semakin meningkat setiap tahun hampir selaras dengan permasalahan sampah yang ada. Sehingga terciptalah ide pembuatan bahan bangunan khususnya batu bata yang menjadi dasar dari pembuatan bangunan dalam industri.

Berpedoman terhadap jurnal penelitian yang telah ada sebelumnya menjadikan tim Brickzone yakin dan mampu membuat inovasi lebih agar permasalahan limbah dapat berkurang dan dilain sisi juga ikut berkontribusi dalam perkembangan industri di bidang maufaktur.

Sehingga muncullah salah satu pilar dalam perkembangan industri yakni Brickzone yang memberikan solusi serta inovasi dalam permasalahan dari limbah ataupun permasalahan meningkatnya kebutuhan akan bahan pembangunan di era industri yang semakin menggila ini.

Berdiri dengan kesepakatan atas kerjasama tim dalam mewujudkan usaha yang luar biasa ini, tentunya dibutuhkan kerjasama tim dan juga kesolidan agar tujuan mulia yang diharapkan dari Brickzone ini sendiri dapat tercapai. Disini terdapat M Rifqy dan Ade Yogi sebagai founder dari adanya gagsan dan juga ide tentang pembuatan batako dari styrofoam. Kemudian terdapat tambahan beberapa mahasiswa lain yakni Ikazu dan juga Dendy. Sayangnya ada satu anggota yang harus mengundurkan diri dari keanggotaan yakni M. Rijal karena telah lulus dari PENS sehingga harus diadakan pergantian dengan mahasiswa aktif yakni Naufal Pandu.

Awal mulanya tim ini berfokus agar lolos pada seleksi PMW 2021 akan tetapi takdir berkata lain ternyata tim ini mendapatkan peluang lain di PWMV 2021 dengan total pendanaan sebesar Rp. 10.000.000. Senang sekaligus bangga karena telah mengalami penolakan sebelumnya membuat tim Brickzone tidak mudah patah semangat untuk mewujudkan tujuan mulianya. Ditengah pandemi seperti ini, komunikasi menjadi terhambat sehingga dibuthkan komunikasi yang benar-benar intim agar tidak terjadi kesalahan dan agar tim bisa terus berprogres meskipun harus komunikasi jarak jauh karena pandemi covid-19 yang masih membahayakan. Meskipun secara daring namun semangat komunikasi dan berkembang dari tim ini sangat besar sehingga komunikasi terus berjalan agar tujuan mulia dapat dicapai.

Akan terus berkembang dan memperluas jangkauan masyarakat Karena tujuan mulia ini bukan hanya untuk tim ini sendiri jadi kami mendedikasikan produk Brickzone untuk masyarakat luas dan umum. Sehingga kami berencana menyebar pasar hingga ke skala nasional. Tujuannya apa sih sampai skala nasional? Karena Brickzone ingin memberikan edukasi serta pemahan kepada masyarakat bahwasannya akan selalu ada solusi dari permasalahan limbah yang ada contohnya styrofoam yang diubah menjadi batako dan kualitas yang dihasilkan juga tidak buruk bahkan menyamai produksi batako rumahan lainnya. Selain itu harganya yang lebih miring karena dibuat dengan bahan baku limbah juga akan membuat masyarakat menengah kebawah bernapas lega karena tidak membutuhkan begitu banyak biaya untuk pembangunan infrastuktur mereka. Disini kami akan terus berededikasi memberi lebih kepada masyarakat dan juga mengajak masyarakat dalam upaya peduli lingkungan dengan adanya produk kami yakni Brickzone yang akan terus berinovasi, berkembang dan tetap eksis dalam industri manufaktur yang lebih baik.

Brosur

Kunjungi Sosial Media Kami

Facebook Instagram