Microlance

Sabtu, 30 Oktober 2021

Nama Tim : Microlance
Anggota : Iqbal Darmawan, Farrel Agung Dewanto, Bima Aurasakti Rochmatullah, Achmed Yoshi Virgiawan, Thania Wahyu Anandita

Keresahan terhadap pandemi dan pengangguran

Kebutuhan dalam mencari penghasilan adalah hal yang pasti bagi setiap individu, namun tidak semuanya mampu mendapatkan hal tersebut. Apalagi mengingat angka pengangguran akibat pandemi yang semakin meningkat pada tahun 2021. Pandemi ini mampu merampas cukup banyak sumber penghasilan masyarakat indonesia, bahkan bagi mahasiswa sendiri keterbatasan ini juga menjadi konsentrasi mereka ketika merasakan susah dalam mencari kerja sampingan atau yang biasa disebut freelance. Meningkatnya angka pengangguran dan peluang untuk melakukan freelance menjadi dasar bagi lima mahasiswa PENS untuk menciptakan sebuah platform dengan nama Microlance. Keterbatasan ditengah pandemi ini menjadi titik utama pemikiran tim Microlance dalam pembuatan media secara online. Anggota tim Microlance terdiri dari empat mahasiswa prodi D3 Teknik Informatika yakni Iqbal Darmawan, Farrel Agung Dewanto, Bima Aurasakti Rochmatullah, Achmed Yoshi Virgiawan, dan satu mahasiswa prodi D3 Multimedia Broadcasting yakni Thania Wahyu Anandita. Secara lebih rinci, Microlance merupakan sebuah platform yang menjembatani freelancer dengan para UMKM untuk menjalin kerjasama dalam memenuhi kebutuhan jasa dan kebutuhan mata pencahariaan. Pengambilan UMKM sebagai user pada Microlance ini, dipertimbangkan berdasarkan potensi UMKM pada peningkatan ekonomi Indonesia. Sehingga, kolaborasi antara UMKM dan freelancer pada sebuah platform online akan menjadi sebuah terobosan unggul yang mampu kembali memulihkan ekonomi Indonesia melalui pengurangan angka pengangguran ditengah pandemi.

Pemanfaatan dan pengoptimalan keterbatasan

Keberadaan Microlance yang memang dirasa perlu untuk dikenal dan menjadi bagian dari kehidupan ditengah pandemi menjadikan tim memberanikan untuk mendaftarkan dalam Program Wirausaha Mahasiswa (PMW). Melalui Microlance ini, tim berhasil mendapatkan sumber pendanaan sebesar 10.000.000,00 . Tentu melalui dana ini tim Microlance melakukan pengoptimalan penggunaannya. Seluruh proses penjalanan program yang dilakukan secara online menjadikan promosi dan pengembangan platform adalah fokus bagi tim Microlance. Pemilihan lokasi platform online karena mengingat pemanfaatan media virtual lebih efisien ditengah keterbatasan pandemic seperti saat ini. Apalagi mengingat tujuan utama tim adalah untuk memberikan kemudahan, sehingga tak dapat diragukan bahwa media digital menjadi pilihan yang tepat dalam mengimplementasikan rencana yang kami buat.

Adaptasi dan melakukan pengembangan

Platform serupa memang sudah terdapat beberapa yang terlebih dahulu kemunculannya, namun tidak lantas membuat Microlance tak mampu unggul dari berbagai platform tersebut. Inovasi berbeda yang ada dalam microlance diantaranya adalah pemilihan UMKM sebagai fokus pengguna jasa pada platform. Microlance bukan hanya memberikan wadah bagi freelancer dan UMKM, namun dalam hal ini microlance turut memberikan pelatihan online bagi freelancer pemula dalam menjajaki dunia kerja. Microlance juga memberikan konten edukasi melalui akun media sosial kami pada beberapa platform online seperti Instagram dan TikTok. Termasuk juga memberikan wadah diskusi dan media sharing online melalui grup chat Telegram. Semakin banyaknya masyarakat yang tertarik terhadap freelance utamanya mahasiswa ditambah dengan kebutuhan UMKM yang akan banyak dalam hal pencarian jasa menjadikan tim Microlance optimis akan keberlangsungan program yang digagas ini. Dari tim sendiri yang dirasa sangat diperlukan adalah upaya pengenalan Microlance secara luas, karena keuntungan dan kemudahan pada platform akan mampu dirasakan ketika banyak user yang mengetahui platform ini. Microlance akan senantiasa mengembangkan platform dan berharap benar benar menjadi platform yang digandrungi banyak orang melalui kemudahan yang ditawarkan.

Brosur

Kunjungi Sosial Media Kami

Instagram